Senin, 20 April 2009

ISTRI SHALIHAH

Assalamu’alaikum War. Wab.

الحمدلله رب العالمين الصلاه والسلام على اشرف الانبياء والمرسلين سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين انما بعد

dalam kesempatan ini saya akan mengulas sedikit tentang Istri Shalihah.
Seorang perempuan yang shalihah adalah perempuan yang mengukuti apa yang telah diperintahkan oleh suaminya, seorang perempuan akan tetap dikatakan sebagai perempuan shalihah seandainya ia selalu mengikuti dan patuh kepada suaminya, dan selama kepatuhan itu tidak keluar dari koridor-koridor islam. Artinya apa, selama apa yang di perintahkan oleh suaminya itu baik, tidak keluar dari syari’at islam maka seorang istri harus mematuhinya.
Kalau suaminya memerintahkan istrinya untuk berbuat maksiat, maka seorang istri tidak dipebolehkan untuk menuruti apa yang di perintahkan oleh suaminya. Semisal, ketika sang suami memerintah istrinya untuk mencuri, maka seorang istri tidak di perbolehkan untuk mentaati terhadap apa yang di perintahkan oleh suaminya.
Perempuan yang taat akan selalu tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Oleh karena itu, seandainya seorang perempuan mengaku masih taat terhadap semua perintah Allah SWT, maka ia tidak diperbolehkan untuk menyalahi ajaran Allah, yang mengatakan bahwa kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan. Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 34, yang berbunyi;

الرجال قوامون على النساء بما فضل الله بعضهم على بعض وبما انفقوا من اموالهم فالصالحات قانتات حافظات للغيب بما حفظ الله واللاتى تخافون نشوزهن فعظوهن واهجروهن فى المضاجع واضربوهن فاءن اطعنكم فلاتبغوا عليهن سبيلا ان الله كان عليا كبيرا 34
Artinya:
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.

Hadirin-hadirat yang saya hormati.
Salah satu cirri perempuan shalihah yang disebutkan dalam ayat tersebut adalah dengan menjaga dirinya ketika suaminya tidak ada di rumah, hal ini menunjukkan bahwa perempuan tersebut dapat menjaga kesuciannya sebagai seorang istri. Maka, seharusnya seharusnya seluruh perempuan dapat dapat berlaku seperti itu, ketika orang yang bertanggung jawab (suaminya) sedang tidak ada.
Sebagaimana kisah yang terjadi pada zaman Rasulullah; yaitu kisah seorang perempuan yang begitu taat, begitu patuh terhadap apa yang di perintahkan oleh suaminya. Kisah sepasang suami-isteri, pada waktu itu, suaminya akan berangkat untuk pergi berperang, sebelum berangkat pergi berperang suaminya berpesan kepada istrinya, “sayang, jangan keluar dari rumah sebelum saya datang ”.
Pada suatu hari ayah dari perempuan itu sakit keras dan dia ingin anak perempuannya untuk datang menjenguknya, maka kemudian dia mengutus salah satu familinya untuk menjemput anak perempuannya, sesampai dirumah perempuan itu lalu memanggil salam dan keluarlah si-perempuan itu kemudian utusan sang ayah ini menceritakan kondisi ayahnya yang lagi sakit keras dan menginginkan anak perempuannya untuk menjenguknya, setelah menceritakan kondisi ayah si-perempuan, si-perempuan ini kemudian bingung, satu sisi dia mendapat amanah dari suaminya agar tidak keluar dari rumah selama suaminya berangkat berperang, satu sisi ayah dari perempuan ini sakit keras dan menginginkan anaknya menjenguknya, kemudian si-perempuan menjawab “Saya tidak bisa menjenguk bapak karena saya tidak diperbolehkan keluar rumah selama suami saya pergi berperang”, kemudian utusan itu pulang dan menyampaikan kalau anaknya tidak bisa menjenguknya karena suaminya melarang dia keluar rumah selama suaminya pergi berperang.
Sepulangnya utusan sang ayah, perempuan itu bingung tidak tahu harus berbuat apa, ditengah-tengah kebingungan si-perempuan itu kemudian dia mengirim utusan kepada Rosulullah SAW untuk meminta pertimbangan, sesampainya kepada Rosulullah sang-utusan si-perempuan ini menceritakan maksud dan tujuannya menghadap beliau, yaa Rosulallah saya diutus oleh seorang perempuan yang suaminya pergi berperang dan berpesan jangan keluar rumah sebelum suaminya datang, akan tetapi pada saat ini ayah dari perempuan itu sekarang lagi sakit parah dan menginginkan anak perempuannya ini datang untuk menjenguknya sebelum ajal menjemput, setelah utusan ini selesai bercerita, maka kemudian Rosulullah menjawab, sampaikan pesan saya kepada siperempuan itu “Taatilah perintah suaminya”.
Hingga akhirnya ayah dari perempuan itu meninggal dunia, akan tetapi perempuan itu masi tetap bersikukuh mentaati apa yang yang diperintahkan suaminya untuk tidak keluar dari rumahnya sebelum suaminya pulang dari peperangan. Allah memberikan surga atas apa yang telah dilakukan oleh perempuan itu yang telah taat dan dengan tulus melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh suaminya.
Sebagaiman yang diriwatkan oleh Ibnu Abbas ra, bahwasanya rasulullah saw bersabda;
ايما امراه خرجت من بيت زوجها بغير ادنه لعنها كل شئ طلعت عليه الشمس والقمر حتى ترجع الى بيت زوجها
Artinya ; Perempuan manapun yang keluar dari rumah suaminya tanpa izinnya, dilaknat oleh Allah segala sesuatu yang disinari matahari dan bulan sampai ia kembali ke rumah suaminya.

Hadirin hadirat yang dimulyakan Allah SWT
Untuk menjadi isteri yang shalihah, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW di atas harus taat kepada perintah suaminya sebagai kepala dalam rumah tangga (imam dalam keluarga) dan bahkan ada yang bilang bahwa surga seorang isteri ada pada suaminya, sebagaimana yang ditunjukkan oleh seorang sahabat pada masa Rasulullah SAW yang di ceritakan di atas.
Pada hadis lain di sebutkan tentang wanita shalehah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abdullah Bin Umar, yang berbunyi :

انما الدنيا متاع وليس من متاع الدنيا شيئ افضل من المراه الصالحه
Artinya : “Sesungguhnya dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalehah”

Karena katanya bang H. Rhoma Irama ;
Setiap keindahan yang tampak oleh mata
Itulah perhiasan, perhiasan dunia
Namun yang paling indah diantara semua
Hanya istri shaleha, istri yang shaliha.
Hanya istri yang beriman bisa dijadikan teman
Dalam setiap kesusahan selalu jadi hiburan
Hanya istri yang shalihah yang punya cinta sejati
Yang akan tetap setia, Dari hidup sampai mati.
Bahkan sampai hidup lagi.

Hadirin hadirat yang dimulyakan Allah SWT.
Sebuah pernikahan antara laki-laki dan perempuan setidaknya memiliki konsekuensi sosial yang sangat besar. oleh karena itu, sepasang calon suami isteri harus meletakkan fondasi yang kukuh dan kuat agar pernikahan mereka berhasil dan dapat terus melaju dan tidak ada fondasi yang lebih kuat dibanding keimanan.

Ciri-ciri untuk menjadi istri yang shalihah ada 10 yaitu;
1. yang pertama dan yang kedua ; perlakukanlah suamimu dengan ikhlas sampai merasa puas. Dengarkanlah ucapannya, dan taatlah kamu kepadanya.
2. yang ketiga dan keempat ; jagalah penciuman dan pandangannya. Jangan sampai engkau membiarkannya melihat hal-hal yang tidak menyenangkan darimu. Dan jangan sampai suamimu mendengar bau yang tidak sedap darimu.
3. yang kelima dan keenam ; jagalah suamimu agar terlelap dalam tidur dan perhatikanlah waktu makannya karena orang yang kelaparan biasanya cepat terbakar emosinya, sedangkan kurang tidur akan menyulut kemarahannya.
4. yang ketujuh dan kedelapan ; jagalah harta dan keluarganya dengan baik.
5. yang kesembilan dan kesepuluh ; Berhati-hatilah! Jangan sampai engkau melalaikan perintahnya atau menyebarkan rahasianya. Dan jangan membantah terhadap apa yang dibicarakan suami, karena hal ini bisa menimbulkan rasa dendam dalam hatinya. Dan jangan bergembira ketika suaminya sedang bersedih, dan sebaliknya jangan bersedih ketika di hadapan suaminya. (Syekh Mutawalli As-sya’rawi, 2005, 178)

Karena perempuan manapun yang bermuka masam dihadapan suaminya, sehingga membuat ia bersedih akan dimurkai oleh Allah SWT sampai ia tersenyum di hadapan suaminya dan membawakan kegembiraan serta kebahagiaan terhadap suaminya.

Hadirin hadirat yang dimulyakan Allah;
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya Seorang perempuan yang shalihah adalah perempuan yang mengukuti apa yang telah diperintahkan oleh suaminya, seorang perempuan akan tetap dikatakan sebagai perempuan shalihah seandainya ia selalu mengikuti dan patuh kepada suaminya, dan selama kepatuhan itu tidak keluar dari koridor-koridor islam.
“Sesungguhnya dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalehah”maka dari itu jadilah istri yang taat dan patuh tarhadap suaminya. Mudah-mudah para hadirat disa menjadi istri yang shalihah, dan para hadirin sekalian bisa memperoleh istri yang shalihah . amin Allahumma amin.

Cukup kiranya sampai disini dulu dari saya, mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk kita semua. Akhirnya,

Wallahul muwaiq ila aqwamittharik
Wassalamu’alaikum. War. Wab


Syekh Mutawalli As-sya’rawi, istri shalihah, Amzah, jakarta, 2005, cetakan II

Tidak ada komentar:

Posting Komentar