Senin, 27 April 2009

Surat dari Masa Depan

Di dunia si penulis, tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam.Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan polusi.

BUNYI awalnya adalah ‘Kepada Yth Manusia di Tahun 2000.” Menurut saya, surat ini adalah hoax alias palsu. Dia mengaku hidup di tahun 2070. Usia 50 tahun, tapi kelihatan seperti 85 tahun. Dia pikir, hidupnya tak lama lagi. Apalagi, dia orang yang paling tua di lingkungannya.

Dia ingat, saat umur 5 tahun, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar. Setiap rumah punya halaman dan taman yang indah. Bisa bermain air dan mandi sepuasnya. Tapi, di dunianya, orang-orang harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang dibasahi minyak mineral.
Si penulis surat ingat, seringkali ada pesan yang mengatakan “Jangan Membuang Air.”

Tapi tak seorangpun memperhatikannya. Orang beranggapan, air tak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah, telah tercemar atau sama sekali kering.

Yang terjadi di dunianya, infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing menjadi penyebab kematian nomor satu. Industri lumpuh, pengangguran mencapai angka dramatik. Pekerja dibayar dengan segelas air minum per hari.

Banyak orang menjarah air. Sebagian besar makanan adalah sintetis. Sebelumnya, untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya delapan gelas air putih setiap hari. Sekarang, dia hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari.

Manusia di zamannya, kelihatan menyedihkan : tubuh sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi. Ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfer bumi semakin habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun.
Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan penelitian, tetapi tidak
menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat air. Sedikitnya pepohonan
dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat berkurang. Pemerintah membuat pajak atas udara yang dihirup.

Morfologi manusia berubah, yang melahirkan anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi. Sebab, di dunia si penulis, tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam.Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan polusi.

Padahal, telah diperingatkan, sangat penting menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli. Ketika anak perempuannya bertanya, bagaimana keadaannya ketika masih muda, dia menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau.

Dia menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga. Asyiknya bermain air, memancing di sungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita mau. Dia menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu. Si anak bertanya,”Ayah! Mengapa tidak ada air lagi sekarang.”

Dia tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah karena berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan karena tak mengindahkan pesan-pesan pelestarian. Kata-kata terakhir suratnya, dia berharap bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar